• Beranda
  • Penyakit
  • Muncul Benjolan di Penis, Benarkah Tanda Penyakit Menular?

Muncul Benjolan di Penis, Benarkah Tanda Penyakit Menular?

Muncul Benjolan di Penis, Benarkah Tanda Penyakit Menular?
Credit: Freepik. Tidak semua benjolan di penis merupakan tanda penyakit menular seksual.

Bagikan :


Munculnya benjolan pada penis dapat membuat setiap pria khawatir. Pasalnya, beberapa lenting atau benjolan yang muncul di penis bisa jadi merupakan gejala penyakit menular seksual. Lantas, benarkah semua benjolan di penis berbahaya?

 

Penyebab Benjolan di Penis

Dilansir dari Verywell Health, sebenarnya tidak semua benjolan di penis bersifat membahayakan. Bagi Anda yang belum pernah berhubungan seksual, benjolan yang muncul di penis kemungkinan besar bukanlah hal yang berbahaya. Beberapa penyebab benjolan di penis antara lain:

Kista Epididimis

Kista epididimis adalah benjolan yang muncul pada area epididimis, yaitu saluran di dalam skrotum yang menempel pada bagian belakang testis. Saluran ini berfungsi mengangkut dan menyimpan sperma yang dihasilkan testis.

Jerawat

Seperti jerawat pada umumnya, jerawat juga dapat tumbuh di area penis. Ini terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Apabila terinfeksi bakteri, jerawat bisa memerah, meradang dan berisi nanah.

Jerawat pada penis biasanya tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya selama beberapa hari atau minggu. Selain tidak berbahaya, jerawat pada penis juga tidak menular dan bukan merupakan tanda penyakit menular seksual.

Baca Juga: Ketahui Kapan Penis Mulai Tumbuh dan Berhenti Tumbuh

 

Pearly Papules

Pearly papules adalah benjolan kecil di sekitar tepi kepala penis. Benjolan ini biasanya berwarna putih, kuning atau mirip warna kulit. Papula ini tidak menular, tidak menyebabkan bahaya dan bukan merupakan gejala penyakit menular seksual.

Jenis benjolan ini tidak membutuhkan perawatan dan justru berisiko memunculkan jaringan parut jika Anda mencoba menghilangkannya. Papula ini banyak dijumpai pada 14-48% pria secara keseluruhan.

Kutil Kelamin

Kutil kelamin disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Biasanya kutil kelamin ini ditandai dengan benjolan lunak yang berdaging di alat kelamin atau anus. Pada penis, benjolan kutil kelamin ini seringkali terasa lebih rata.

Apabila Anda mendapati benjolan kutil kelamin, sebaiknya segera periksakan ke dokter karena kutil kelamin merupakan penyakit menular seksual yang paling umum. Kutil kelamin dapat sembuh dengan sendirinya, atau dihilangkan dengan cryotherapy.

Baca Juga: Penyakit Kutil Kelamin (Kondiloma Akuminata) - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana | AI Care (ai-care.id)

 

Herpes Genital

Herpes genital merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) tipe 1 atau 2. Penyakit ini dapat ditularkan melalui seks oral, seks vaginal, seks anal dan kontak langsung antar kulit.

Umumnya herpes genital tidak menunjukkan gejala, namun beberapa gejala yang muncul antara lain muncul lepuhan mirip bisul yang menyakitkan. Bisul yang muncul dapat sembuh dalam beberapa minggu dan akan mereda dengan pengobatan antivirus.

Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Biasanya kondisi ini ditandai dengan munculnya ulkus yang keras, bulat dan tidak nyeri yang disebut chancre dan muncul di kepala penis. Terkadang luka yang muncul bisa berjumlah lebih dari 1.

Sifilis merupakan penyakit menular yang dapat dicegah dengan penggunaan kondom serta berhenti melakukan seks bebas dan bergonta-ganti pasangan. Penanganan sifilis biasanya dilakukan dengan pemberian suntikan antibiotik di pantat.

Penyakit Peyronie

Penyakit peyronie adalah benjolan tidak ganas akibat adanya jaringan parut yang berkembang pada penis. Kondisi ini tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan ereksi melengkung dan menyakitkan.

Pada pria yang mengalami penyakit peyronie akan kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Penyakit ini juga dapat menyebabkan gangguan stres dan kecemasan.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 21:32